Suatu hari menyambut ramai tuk sebagian yang terlewat, hadir dan datang kembali. Berkumpul dengan semangat dan keringat yang sama untuk semua yang elok, tawa, canda dan keriangan. Dan akhirnya terusut satu persatu angin itu, teruangkap pertanyaan dulu yang tak terjawab. Ah, saya enggan, tuk bergemuruh lagi untuk 9 tahun yang sudah terkubur. Tak rela liang ini tergali dan terangkat ke atas lagi. Tak sanggup berdiri jika sang angin itu bartambah kencang, menghantam dan menghujam seperti badai. Hentikan angin itu! kalau tidak ku kan berlari ketempat-tempat yang tiada angin, yang tak membuka lagi luka berderet dan berselimut darah, oh ampun! aku tak kan sanggup.
Tentang Ana Gustini
Ana….ya Ana Gustini tapi kadang dalam pikiran ini kpengen dipanggil Sinta ya??.Saya Sunda banget karena asli dari Bandung,yang dulu flower city itu, tp kmaren ini Bandung jadi rimbun dengan sampah (ko rimbun yaa??) ... moreShout Box
-
Tulisan Terakhir
Komentar Terbaru
Iin Mutmainah pada BENCI dessy pada Kepribadian dilihat dari Golon… ryyo pada BENCI ika pada Kepribadian dilihat dari Golon… ika pada Kepribadian dilihat dari Golon… Laman
a
Arsip
- April 2014
- Juli 2009
- April 2009
- Maret 2009
- Februari 2009
- Januari 2009
- November 2008
- Oktober 2008
- Agustus 2008
- Juli 2008
- Juni 2008
- Mei 2008
- April 2008
- Maret 2008
- Februari 2008
- Januari 2008
- Desember 2007
- November 2007
- Oktober 2007
- September 2007
- Agustus 2007
- Juli 2007
- Maret 2007
- Januari 2007
- Agustus 2006
- Juli 2006
- Juni 2006
Blog Stats
- 73.441 hits
Kampung Blog
Top Posts
Top Clicks
- Tidak ada
my twitt
Twit oleh anagustini
Lumayan Ciamik Prosanya teh dian, tapi kita meman gak bisa terus melihat ke belakang dengan amarah kalo kata si Band OASIS mah, “Don’t Look Back in Anger”…Jangan pula menguak luka yang mendalam, nanti jadi koreng, btw…met kenal ya, kunjungi pula blog aku ya di ekaww.blogspot.com, dan jadikan aku temanmu ya
komen nya bagus tapi kenapa ujung-ujungnya jadi ajang kencan ya…
kade ah neng…