Arsip Bulanan: Februari 2008

keinginan yang tak terpenuhi

Dipublikasi pada Februari 27, 2008 oleh anagustini

Sayang sekali keinginan itu tidak bisa terpenuhi. Saya tidak bisa membawakan laki-laki itu kopi. Padahal kerjaan yang menumpuk membuat dia penat dan kopi akan sedikit mengusir galau. Ruangan itu,  dengan meja panjang serta kursi disekelilingnya. Untuk apa dia disana hanya menunggu … Baca lebih lanjut →

Dipublikasi di Prosa | 3 Komentar

Kalau saja bisa kuhentikan waktu

Dipublikasi pada Februari 27, 2008 oleh anagustini

barangkali semua masalah bisa terselesaikan. rutin pun tak  akan berulang-ulang. nafsu hilang dan hanya ada nafas di oksigen lain. kalau saja tempat tenang itu di depan mata terbayang damai, walau syarat harus dilampaui. tak apa, timbangan akhirnya yang  menentukan. disana indah tak … Baca lebih lanjut →

Dipublikasi di Prosa | 2 Komentar

tiada koma

Dipublikasi pada Februari 22, 2008 oleh anagustini

Sehari ini saya memang tidak berkoma, terus dan terus mengikuti aliran deras pekerjaan yang tiada henti. Ini memang harus segera dihentikan dengan cara diselesaikan dengan baik tanpa menyisakan koma. Karena tiap hari hidup saya menjadi selalu koma. Menurut saya semua … Baca lebih lanjut →

Dipublikasi di Prosa | Meninggalkan komentar

Dipublikasi pada Februari 15, 2008 oleh anagustini

Hidup ini akan tetap mudah walau tidak ditemani bunga. percuma saja kalau bunga hanya berani kuncup. Mending kita tetap berdiri kokoh bak karang yang tak habis diterjang alam. Nyali itu seperti bongkahan batu yang berat untuk diangkat. Bahagianya menemukan hangat. … Baca lebih lanjut →

Dipublikasi di Sajak | 5 Komentar

1/2 cerah

Dipublikasi pada Februari 15, 2008 oleh anagustini

Sinar di ruangan itu tinggal 1/2. Cerah itu sekarang hanya sebagian cekikian dari seorah bocah. Ternyata engkau telah mengijinkan cerah itu menghilang 1/2. Dia tak beri cerah di ruang selain untuk si bocah. Apa gerangan petunjuk lanjutan dari-Mu. Terkadang bingung … Baca lebih lanjut →

Dipublikasi di Sajak | 1 Komentar

hanyut

Dipublikasi pada Februari 15, 2008 oleh anagustini

Aku telah hanyut ke dalam nya Hanyut dan alirannya pun lalu tersendat di otakku. Tak ada satu batu bisa mengait tanganku sehingga terhenti. Lelah raga hingga tetap dalam aliran ini . Harus bergerak dan tak terkurung semua dalam otak bisu … Baca lebih lanjut →

Dipublikasi di Prosa | 1 Komentar

tunduh

Dipublikasi pada Februari 13, 2008 oleh anagustini

Dalam bahasa indonesia artinya ngantuk. Siang ini saya benar-benar ngantuk dan nyaris tidak ada ide. Apa sebabnya gerangan? Saya makan obat untuk pencegah alergi dan ternyata efeknya jadi ngantuk begini alias tunduh. Padahal begitu banyak kerjaan yang harus di follow up. … Baca lebih lanjut →

Dipublikasi di Prosa | 6 Komentar

malam itu

Dipublikasi pada Februari 11, 2008 oleh anagustini

Malam itu sudah terlelap dan tak ingin satupun saut yang datang. Malam itu menjadi awal tenggelamnya tapak Malam itu buritan amarah memulai dan mengakar akhirnya perlahan mengikat. Malam yang membuat paham pun sirna. satu dan satu hari berangkai membentuk arah … Baca lebih lanjut →

Dipublikasi di Sajak | 1 Komentar